Aku tidak ingat kapan aku dan dia bertemu, pun aku tidak
ingat kapan aku dan dia berpisah. Pernah ada sesuatu diantara aku dan dia. Ya,
aku tegaskan itu. Walaupun apa yang pernah ada hanyalah seperti mimpi, tidak
terlihat. Walaupun apa yang pernah ada hanya diantara hatiku dan hatinya, sebuah
niat baik yang sama. Tak ada kata jadian, tak ada janji yang mengikat. Hanya ada
niat, dan hati yang menggebu. Sampai dia memutuskan untuk menyerah dari
memperjuangkanku. Dia menyerah..
Boy, am I that bad..?
Atau mungkin, saat itu memang belum waktunya buat aku
untuk menjalani kehidupan baru..
Mungkin, saat itu dia belum tepat untukku, pun aku belum
tepat untuknya..
Mungkin, memang bukan dia orangnya..
I usually letting many things just flowing on my path of
life. Aku yakin dan aku percaya, kalau jalan hidupku udah dicetak sama Allah
dalam Lauhul Mahfudz-Nya. So, sebenarnya no need to worry yah. Di waktu yang
paling tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang baik, Allah akan
mempertemukanku dengan imam yang paling tepat buat aku. Sudah jadi Janji Allah.
Bisa jadi siapa saja.
Cuman, hati ini kadang lemah. Dia pernah mengambil bagian
hatiku. Dia pernah terlanjur memasuki waktuku. Bagaimanapun usahaku, kadang dia tetap
muncul. Mungkin Allah memang sedang mengajariku untuk bersabar. Baiklah. Hanya satu
yang aku minta darinya, aku harap dia mengerti dan mau berbaik hati.
Kalau memang
dia berniat baik padaku dia akan kembali, atau setidaknya dia tidak akan
membiarkan aku menangis lagi dengan melihatnya bersanding dengan perempuan
lain. Aku harap dia mengerti dan berbaik hati untuk mempersilahkanku bersanding di pelaminan
lebih dulu darinya..
Terima kasih masa lalu..