Saya mau ngucapin terima kasih banyak buat dokter-dokter, sekaligus dosen-dosen saya, yang sudah rela meluangkan waktu prakteknya buat ngajarin generasi-generasi penerus anda-anda semua, yang sudah rela menunda operasi buat menyampaikan kuliah buat generasi penerus anda-anda semua, yang sudah rela menempuh jarak beberapa kilo menuju kampus buat ketemu sama generasi penerus anda-anda semua ini, yang sudah menyempatkan diri membuat soal buat ujian generasi penerus anda-anda semua ini.
Saya pribadi sangat amat salut sama anda-anda semua, yang semangat banget kalo ngajar kami, kalo ketemu kami di kelas pakar atau di kelas diskusi, yang sering ngasi gambaran-gambaran tentang apa yang akan kami jumpai nanti. Saya sangat salut, terutama buat dokter-dokter yang bikin soal ujian kami, yang bagus banget soalnya, yang bisa bikin kami melotot dan ketiduran pada saat yang sama, yang bisa bikin kami nangis sambil berdarah-darah ngeliat beberapa lembar kertas itu, yang bisa bikin saraf pocong alias saraf simpatis kami bekerja lebih keras, yang bisa bikin kami semi coma dan seizure mendadak dengan GCS 1.3.2. Makasih buat inspirasi anda-anda semua, yang bikin kami mengurangi setengah dari kebutuhan tidur kami, yang bikin kami mengalirkan zat-zat stimulan terus-menerus dan mencetak banyak-banyak oksidan dalam sel kami, yang udah mbantu maksa sel-sel neuron kami yang hampir apoptosis untuk mencetak dendrit-dendrit dan sinaps-sinaps baru, yang udah mbantu atensi kami yang hampir collaps untuk terjun ke kondisi maniac atau skizofrenik.
Saya juga mau ngucapin terima kasih banyak buat tim legislatif fakultas, yang udah berpikir sangat keras walaupun sebagian selnya mulai apoptosis dan semakin tegas plak di pembuluh darah dan sistem sarafnya, yang sangat “baik hati” sampai memedulikan kami segitu dalamnya sehingga membuat sistem pembelajaran baru ini. Kami sangat senang sama sistem berbasis kompetensi ini, yang membuat dua puluh empat jam waktu kami tidak terbuang sia-sia dengan hang out sama temen-temen atau karaokean bareng atau sekedar curhat-curhatan atau melamun di bawah pohon mencari inspirasi, yang membuat hampir sepuluh jam waktu kami untuk berdiskusi atau kuliah pakar dan meningkatkan faktor resiko hemoroid kami, yang membuat delapan jam waktu kami berikutnya untuk menyelesaikan tugas diskusi esok hari dan untuk memahami materi yang sudah diberikan, yang membuat kami harus pandai-pandai mencuri waktu untuk memenuhi nutrisi dan melakukan ibadah wajib dan melakukan kesenangan pribadi dan memenuhi kebutuhan sosial dan menyalurkan minat.
Sebenarnya masih banyak lagi rasa terima kasih saya yang ingin saya ungkapkan disini, tapi saya cukupkan sampai disini saja berhubung masih ada puluhan kuliah pakar yang harus saya pahami lagi dan masih ada dua hari "menyenangkan" lagi untuk saya hadapi. Saya disini mewakili diri saya sendiri, mungkin juga teman-teman yang punya rasa terima kasih sebesar saya, berterima kasih untuk semua ke"normal"an dan semua ke"wajar"an yang telah, sedang, dan akan kami terima.
0 komentar:
Post a Comment