Bismillah.. hati ini sudah cukup tenang..

1 komentar

Bismillah..
Hati ini sudah cukup tenang untuk dimiliki dan memiliki seseorang (lagi?). Jika memang dia yang ditakdirkan untukku, semoga Allah memperlancar segalanya. Walaupun masih ada sepercik harapan di hati untuk dia yang dulu. Walaupun bayangnya yang dulu kadang hilang dan timbul sesukanya, dalam mimpi dalam angan dalam tiupan bunga tidur..

Lepaskanlah. Maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu..

Kadang, kita tidak tahu kenapa kita masih berharap.
Kadang, kita tidak tahu kenapa masih menunggu.
Kadang, kita tidak tahu kenapa tetap tinggal.
Maka, itulah salah satu cabang sabar. Ketika kita "tidak tahu" misteri masa depan, tapi kita tetap melakukannya. Lengkapi dengan keyakinan Allah selalu punya skenario terbaik, sibukkan diri dengan hal positif dan bermanfaat, maka semoga bahagia selalu menemani kita..

Ada rasa nyaman dan dekat ketika berada di dekatnya. Entah itu hanya sementara atau mungkin Allah memang mentakdirkan kami bersama. Bukan, bukan dia yang dulu, tapi dia yang datang disaat hati ini telah tenang. Benar diakah..? Kata Tere Liye, tidak ada yang kebetulan di muka bumi. Allah punya skenario untuk setiap peristiwa..

Tidak ada yang kebetulan di muka bumi. Semua adalah skenario Tuhan, pemilik rencana paling sempurna. Dengan meyakini semua adalah skenario dari Tuhan, kita bisa menerima kejadian apapun dengan lapang dada sambil terus memperbaiki diri, agar tibalah skenario yang lebih baik lagi..

Suddenly Remembering The Past

0 komentar
Aku tidak ingat kapan aku dan dia bertemu, pun aku tidak ingat kapan aku dan dia berpisah. Pernah ada sesuatu diantara aku dan dia. Ya, aku tegaskan itu. Walaupun apa yang pernah ada hanyalah seperti mimpi, tidak terlihat. Walaupun apa yang pernah ada hanya diantara hatiku dan hatinya, sebuah niat baik yang sama. Tak ada kata jadian, tak ada janji yang mengikat. Hanya ada niat, dan hati yang menggebu. Sampai dia memutuskan untuk menyerah dari memperjuangkanku. Dia menyerah..

Boy, am I that bad..?

Atau mungkin, saat itu memang belum waktunya buat aku untuk menjalani kehidupan baru..

Mungkin, saat itu dia belum tepat untukku, pun aku belum tepat untuknya..

Mungkin, memang bukan dia orangnya..

I usually letting many things just flowing on my path of life. Aku yakin dan aku percaya, kalau jalan hidupku udah dicetak sama Allah dalam Lauhul Mahfudz-Nya. So, sebenarnya no need to worry yah. Di waktu yang paling tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang baik, Allah akan mempertemukanku dengan imam yang paling tepat buat aku. Sudah jadi Janji Allah. Bisa jadi siapa saja.

Cuman, hati ini kadang lemah. Dia pernah mengambil bagian hatiku. Dia pernah terlanjur memasuki waktuku. Bagaimanapun usahaku, kadang dia tetap muncul. Mungkin Allah memang sedang mengajariku untuk bersabar. Baiklah. Hanya satu yang aku minta darinya, aku harap dia mengerti dan mau berbaik hati.

Kalau memang dia berniat baik padaku dia akan kembali, atau setidaknya dia tidak akan membiarkan aku menangis lagi dengan melihatnya bersanding dengan perempuan lain. Aku harap dia mengerti dan berbaik hati untuk mempersilahkanku bersanding di pelaminan lebih dulu darinya..


Terima kasih masa lalu..
 

Leeya.woncoco Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template