Damn hormon!

0 komentar
Galau gatau kenapa...
Rasanya gag pengen ngapa-ngapain...
Gara-gara sendirian, pikiran ni melayang kemana-mana gag jelas... jadi mellow seketika... meratapi nasib (lebay)
Padahal sebenernya banyak banget yang bisa aku lakuin... Ada deadline pula... tapi gag pengen ngapa-ngapain...
Mana film nya jelek-jelek semua...
Mau masak, kulkasnya kosong...
Mau main game, mbosenin semua..
Mau baca buku, males...
Mau tidur, gag ngantuk blass...
Mana perutku bermasalah lagi...
Padahal kemarin euphoria banget... sekarang tampang kayak orang gag waras aja...
Damn hormon!

Finally (?)

0 komentar
Akhirnya yang ditunggu-tunggu dateng juga. Besok sidang Tugas Akhir!!!
Antara seneng-susah sih. Tugas akhir yang bikin berdarah-darah akhirnya mau selese juga. Wuaaaaa....
Siapin mental, siapin otak, siapin mulut. Semoga besok lancaaarrr presentasinyaa *amin >_<
Bismillah... >_<

Netbook or Tablet ?? (2)

1 komentar
Well, this is my search about the specification of the netbook I'd choosen. Agak panjang emang. Klasifikasinya berdasarkan dari website nya id.acer.com. Jadi, yang selain produk acer, aku isi-isi sendiri, semoga bener.. :)

http://www.4shared.com/file/v-W0fSMY/SPEC.html

Setelah liat-liat spesifikasinya ituu... naksir banget sama ASUS Eee Pad Transformer. Baguuuss.... >_< Trus, multifungsi juga. So, I checked out the review @ youtube. Finally, aku nyimpulin kalo mendingan bukan yang asus transformer deh, karna gag sesuai sama kebutuhanku sekarang. Itu tablet-netbook masih versi 1 dan jelas akan diupdate lagi fiturnya. Lagian, udah biasa processing data pake OS windows yang menurutku komplit banget. Kalo dibandingin sama android, hmm... kayaknya jauh banget deh. So, kalo milih produktivitas, I'll choose the netbook which is using Windows OS. Kalo yang pake OS android, emang tampilannya lebi keren sih, dan lebih cepet buka aplikasinya, lebih cepet start up nya, lebih ringan, lebih stylish, tapi kurang banget kalo buat prosesing data. So, kalo nanti punya duit, baru aku beli tablet. Buat main sip banget tuh gadget :D .

Kesimpulannya.... I choose the Asus product because of its low prices. Selain itu, tanggapan temen-temen yang pake asus juga positif banget, garansinya oke banget dan rasanya ada dealernya deh di Malang (I'll check out later). Tapi, untuk modelnya... hmm... nanti milih pas beli ke tokonya aja deh... Lagian, butuhnya masih buat taun depan. So, I'll just nunggu harganya turun atau keluar versi yang lebih diperbarui lagi... at least udah ada bayangan mau beli yang mana. Well, now back to work!

Life is having serious fun, and fun seriously.. (Mario teguh)

Netbook or Tablet ?? (1)

1 komentar
Lagi butuh gadget yang gampang dipake buat prosessing data, ringan dibawa, dan gag lemot nih. Salah satu persiapan koass sih. Persiapan buat mobilitas yang tinggi. Temen-temen udah pada beli netbook ataupun tablet, yang pastinya bisa menunjang banget buat kuliah. Kalo diliat-liat, banyak banget merk yang kecetak di gadget mereka. Kalo yang tablet sih, paling iPad atau galaxyTab. Eh, tapi ada yang punya Dell kok, dosenku juga tadi bawa tablet itu. Lucu gitu, kecil, kayak buku note aja.

Jadi galau nih, padahal cita-cita pengen beli tablet buat dipake pas koass. Tapi tadi temenku bilang, "mendingan beli netbook Rul, daripada tablet. Nanti kan mesti nulis laporan macem2, copy data sana-sini. Kalo tablet susah. Itu nanti aja kamu belinya, kalo udah jadi dokter, yang butuhnya cuman buat baca-baca aja." Bener juga sih kata-katanya temenku itu. Sebelumnya, aku pengen beli tablet, soalnya gampang dibawa banget, enteng, cepet buka aplikasinya gag perlu nunggu start up. Aku juga mikir, 'wihh, enak nih kalo punya tablet, kalo njelasin ke pasien jadi lebih gampang, tinggal display-in gambar anatomi atau video patol nya.' Tapi denger pendapatnya temenku tadi, jadi kepikiran kayak gini : Bener sih katanya dia, koass ntar tugasnya tambah bejibun, mesti bikin laporan yang super duper buanyakk. Bener juga sih, kalo nyiapinnya gadget yang bisa buat kerja paper, karna rumornya koass tu kayak keset, bagian diinjek dan disiksa dan dikerjain dan semua hal yang bikin gelar S.Ked itu gag laku banget. Koass bukan masa-masa jadi supervisor, bisa njelasin ini-itu ke pasien. PPDS aja katanya masih disiksa, masa koass mau gaya? Saia masih cukup sadar diri deh rasanya >_<

Kalau bawaannya tablet, emang lebih enteng dan lebih cepet buka aplikasinya (lebih gaya lagi, haha). Kalau bawaannya netbook, lebih berat sih mungkin dua kali lipatnya, tapi mendukung banget buat bikin tugas. Aduuhhh... jadi pengen dua-duanya... T_T Tapi buat beli satu gadget aja belom cukup duitnya. Kok melas ya.. T_T Enak ya kalo ada duit, jadi kepikiran buat beli netbook dan tablet yang kecil. Jadi, semua kebutuhan terpenuhi. Buat cepet oke, buat kerja tugas oke. Kok malah mimpi >_< Jadi galau nih. Tapi, kalo yang lebih realis sih, beli netbook. Selain lebih menunjang akademis, duitku juga udah cukup. Tapi pengen tableeeetttt so muuuchh... >_<

Sementara, pikir-pikir dulu deh. Sambil nimbang-nimbang, gadget mana yang pas banget buat aku. Kali ini, review netbook dulu deh.

Kalo liat netbook yang dibawa temen-temen, kebanyakan merk nya sekitar asus, acer, lenovo, toshiba, HP. Bingung ni, enaknya pilih yang mana yah??? Coba deh, aku review satu-satu, model yang kira-kira oke...


ACER Aspire One Happy 2 

ACER Aspire One 722


ACER Aspire One D257


ASUS EeePad Slider SL101


ASUS EeePC 1015PX


ASUS EeePC 1015PW



LENOVO IdeaPad S100758
LENOVO IdeaPad S100759

so... T_T

1 komentar


Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :

..Ketika Suamiku Pergi..

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.
Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!
Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.



Kok sepi ya?

0 komentar
Gini ini wes, kalo udah deket-deket sama ujian. Bawaannya ogah-ogahan mulu. Padahal kan banyak yang mesti di review. -_-a
Soalnya mikirnya, kalo ujiannya udah selese ngapain ya... Hadeee...
Emang sih, kalo lancar, insyaAllah minggu depan selese semua, termasuk sidang TA. *kalo lancar. Pembimbing dua ku belum kasih tanggapan... T_T
Tapi, ujian tengah semesternya kurang dua lagi. Tapi, kalo dipanjangin lagi, ujiannya masih banyak juga nih. Adoooo... au ah, mikirin ujian mulu, gag ada habisnya.. >_<
Hmm.... rasanya rada hampa juga ya. Gag kayak pas awal-awal semester dulu, pas semangat-semangatnya ngapa-ngapain. Apaaaa aja diikutin. Sekarang kerjaannya belajar mulu, rasanya hidup kok jadi hampa. Gimana caranya kembali beraktivitas lagiiii??? Tapi nyatanya, aku emang butuh waktu-waktu untuk just studying. Yah, meskipun rada hampa, let it go aja deh. Nanti juga ada saatnya untuk beraktivitas maksimal lagi, bersosialisasi maksimal lagi. Atau kalo masa itu gag akan dateng, I have many plans to be done.
Okeh, ayoookkk!!! SMANGAAADDDHHH blajar buat ujian endokrin!!!!!
Tapi, kok masih sepi yaaaa.... kok belum semangat siiiii??? :(

besar.BESAR.besar

1 komentar
Adik-adik saya yang hatinya baik,


Berikut adalah 5 tanda bahwa Anda bukan jiwa sederhana, bahwa Anda disiapkan bagi pera membesarkan kehidupan:


1. Anda memiliki mimpi-mimpi yang besar.
2. Anda menyukai sesuatu secara ekstrem.
3. Anda memiliki kecenderungan untuk mengkritik.
4. Anda memprotes perlakuan orang lain yang tidak menghormati Anda.
5. Anda tersiksa antara impian yang besar dan kenyataan hidup yang lamban.


Yang manakah Anda?
Yang manakah yang paling dominan menjadi sifat Anda?


Doa saya bagi keberhasilan Anda.


Mario Teguh - Loving you all as always

Errrgh!!!! ~!@#$%^&*()))_

0 komentar
HuuaaaahhhHH!!!! Tambah sebel aja nih! This shitty project kills me!! ~!@#$%^&*())_+
Denger cerita terbaru dari dosen pembimbing tadi. Kenapaaaaa siiiihhh,, kok dulu gag dilepas ajaaaaaaa????!!!!!! O.o Jadi nyesel deh! Coba dari dulu pindah judul!
Terus kalo udah gini ini gimanaaaa???!!!! Udah banyak yang disusahin, sekarang tambah tau lagi kalo ada yang ikhlas, ada yang main-mainin. Huah!!! Rese!
Lain kali, harus bisa teges kalo nentuin sesuatu! Ngukur kelebihan-kekurangan-manfaat-kemampuan dulu sebelum memutuskan sesuatu! Dan, yang paling penting : rasa sungkan itu jangan sampe ngalahin logika! Gag boleh lagi!
Sialan tu mahasiswa S2 jadi-jadian. Heh!! Sini udah sorooo gara-gara tingkah gag jelasmu, !@#$%^&**()_+~!!!!!!!! Dan sekarang dirimu udah lulus dengan predikat 'MEMALUKAN' *atau perlu ditambahin SANGAT.. ??? Telo ancene!! Pulang aja sana ke negeri gendengmu! Ikut perang aja sana lho! Gag penting! Daripada ngambil S3 dan malu-maluin kampus kami! Jadi orang mbok ya yang waras gitu lho!!!! Pantesan aja disana gag pernah damai ya. Isinya orang-orang gag waras, gag jujur, gag baik, suka manfaating orang, dan BEGO pula!!!! Dirimu lho gag pantes masuk Fakultas Kedokteran!!! Lebih pantes masuk Fakultas Kesesatan!!!!

*marah-marah gag jelas ~ masih nyesel, kenapa dulu gag get out aja dari project menyusahkan ini ~ ternyata ada unsur 'gag ikhlas' dan 'gag jelas' di sumber perlakuannya ~ nyusahin aja! ~ NDANG DI SELESEIIIN!!!! Biar sebelnya, keselnya, gag ikhlasnya, mungkin jampi-jampinya ndang ilang piissaaaaannn!!!!! >_<

*pelajaran yang bisa diambil : kalo udah ada berasa gag enak, tapi gag tau apa yang bikin gag enak itu, mending just say no! daripada nyeselnya di belakang..

Dunia emang kotor! Penuh sama orang-orang gag jujur. Penuh sama orang-orang gag ikhlas. Penuh sama orang-orang yang sukanya manfaating orang lain buat kepentingannya sendiri (alias parasit). Penuh sama orang-orang munafik, yang manis di kulitnya doang ternyata dalemnya busuk. So, hargailah kapanpun ketemu sama orang-orang baik, yang mau ngelakuin hal-hal baik hanya minta dibales pahala, yang omongannya dan hatinya sinkron. Orang-orang baik ini udah sangat-amat-langka sekali. Hargailah mereka,, dan bersyukurlah kalo berada di tengah-tengah hiruk pikuk orang baik itu. Gag semua orang beruntung... Don't be such an innocent but dull one. Lebih baik jadi orang skeptis yang berani dan teges mengatakan tidak. Dunia punyanya Allah, tapi sepertinya di jaman sekarang ini, udah banyak yang gag ngembaliin dunia pada Yang Punya, malah mereka habisin dan cari kesenangan semu di dalemnya. Naudzubillahi min dzaliiikkk... >_< *orang-baik-ketemu-orang-baik, so just-be-good.

Rehat Bentar

1 komentar
Hemm... ngerjain TA kok ya gag selese2... :(
Target, udah kelewatan lama bangeeett... tapi sampe sekarang belum selese jugak...
Tadi alhamdulillah banget si, hari ini berhasil nulis setengah dari pembahasan. Gag tau lagi, apa itu sesuai atau engga, nanti biar dikoreksi sama dosen pembimbing aja deh. Tapi biar bisa dikoreksi, persiapannya mesti buaanyaaaakkk bwangeeedddhhh... >_< Mesti selese dulu pembahasannya. Mesti bejibun pertanyaan dan banyak hal yang bikin aku bingung and gag bisa diselesein sendiri. Dan mesti siap2 ilmu biar bisa ngomong nyambung sama dosennya. @_@ *puyeng
Padahal, banyak banget yang mesti aku lakuin selain TA ini, jadi harus ngantri deh. Ya Allah,, bantuin biar TA ini cepet seleseee... >_< *desperately hoping
Pokoknya (ini harga mati banget!) bulan ini ujian TA!!!!!
BISMILLAH!!! *figthing spirit

Orang lawan Orang

0 komentar
Orang optimis itu lawannya orang pesimis.
Orang berkemauan kuat itu lawannya orang berkemauan letoy.
Orang Semangat itu lawannya orang apatis dan males.
Orang yang punya mimpi gede itu lawannya orang yang gag punya mimpi.
Orang yang berani bertindak itu lawannya orang yang selalu mundur ketakutan.
Orang yang pengen terus maju itu lawannya orang yang selalu cari alasan untuk mundur.
Orang yang mencari itu lawannya orang yang membutakan diri.
Orang yang dinamis itu lawannya orang yang statis.
Orang yang bersosialisasi itu lawannya orang yang sendiri.
Orang yang keukeuh itu lawannya orang yang sukanya ikut-ikutan doang.
Orang sakarepe dewe itu lawannya orang yang kebingungan jadi bunglon.
Orang yang punya niat dan nekat itu lawannya orang yang diem aja cari aman.
Orang yang jujur itu lawannya orang yang curang.

Katanya, untuk jadi orang sukses mesti bisa jadi orang golongan pertama. But, changing thyself dari golongan kedua jadi golongan pertama is such an extremely hardwork.

Miris gag sih, sementara di luar sana banyak orang perang idealisme, tapi bahkan di sekitarku masih banyak aja orang yang ketakutan dan gag punya prinsip. Walopun saia bukan orang yang terlalu nasionalis, but still want to say, 'Oi orang Indonesia, BANGKIT dong!!'

Ndang mari TA neeee... !!!!!!

0 komentar
Ngerjain TA. Harus sleseeee!!!!! Bab 5 done, besok di konsulin ke pembimbing 1 n nunggu balesan email pembimbing 2...
dok.., here I come!!! i'm gonna finish this thing!!! Mumpung garapan modul baru ada minggu depaaaan... and gag ada ujian... yoookkkk SMANGAADDDHHH!!! udah lewat target jauh banget nih..!

Cara bikin file playlist 'm3u'

1 komentar
Punya lagu-lagu favorit, yang gag bosen-bosen kalo didengerin? Well, jadiin aja playlist, jadi bisa dimainin di media mana aja tanpa mesti milih-milih lagi. Dan ternyata, file m3u itu gampang banget bikinnya. Pake notepad bisa.

Wikipedia wrote: M3U (MPEG Version 3.0 URL [1]) is a computer file format that stores multimedia playlists. It was originally implemented in Winamp, although it is now supported by many applications, including VLC media player, XMMS, foobar2000, JuK, Real Player, Windows Media Player, iTunes, Yahoo! Music Engine, JetAudio, and Playstation Portable.

Cara bikinnya gampang. Ni contohnya:

#EXTM3U
#EXTINF:153,Artist - Song
C:\Song.mp3
C:\Song.mp3 can be http://www.nystic.com/song.mp3

MUDA n GALAU

0 komentar

Katanya pak Mario Teguh hari ini, 'orang muda' dan GALAU itu dekeeett banget. Itu hal yang wajar, sewajarnya memang menyusahkan >_<.

Sebab dari GALAU adalah salah BERHARAP. Well,, jadi gag boleh ngarep terlalu dalem ni. :-S

Orang kreatif itu lebih gampang GALAU, karna imajinasinya itu gag bisa bikin dia tenang, bawaannya GALAUuuuu muLuuu... *saia kreatif dong kalo gitu hahaa. Semakin GALAU, mestinya dia harus semakin sadar bahwa dia punya kelebihan... *gatau ya, lanjutannya apaan tadi :p

Lebih baik GALAU karna bingung memilih, daripada DAMAI karna acuh pada pertumbuhan..

:))


Adik-adikku yang impiannya besar,

Jika ada di dalam kegalauanmu itu, perasaan lebih rendah daripada mereka yang lebih berpengalaman daripadamu, maka bersegeralah bertindak, dan banyak-banyaklah melakukan kebaikan yang bisa kau lakukan.

Satu-satunya cara untuk menjadi berpengalaman, adalah melakukan.

Tanda bahwa engkau terlambat atau kurang bertindak, adalah hal-hal yang tadinya SEBAIKNYA kau lakukan, berubah menjadi HARUS kau lakukan.

Engkau jiwa muda yang menolak diperlakukan kurang dari terhormat, maka pantaskanlah dirimu bagi penghormatan.

Segera, lakukanlah yang SEBAIKNYA kau lakukan, sebelum ia menjadi KEHARUSAN.

You can do it. You are the boss of your life.

Buatlah orang-tuamu bangga!

Mario Teguh - Loving you all as always

My soulmate, get well soon..

1 komentar
SoulmateQuuuuwwww........ T_T Huhuuuuuu.......kenapa kamu meninggaalkanQuuuww....????? Saat aku lagi bener-bener buuutuuuuuhhhh bangeeedh kamuuuu ..... KAMU TEGAAAAAA BAAAANGEEEEEDDHHHH.....!!!!!! >_< I have sooooo many things to be done..,, and you just leaving mee,suddenly,,aLL alone,, how dare you .. T_T Trus aku mesti gimana sekaraaaaaang???? TA belum garap,, padahal rencana hari jumat malem sm sbtu analisis data, walopon gag yakin bakal slese, but at least udah memulai. And you leaving me!!!! Aku jadi gag bisa kerja sama sekali ......!!! TEGA KAMU!!!!! Rencanaku hari sabtu, seharian review materi sambill ndengerin ulang kuliah juga gagal total!!!! Jadinya malah gag mood ngapa-ngapain gara-gara kamu gag ada...., Malah jadi ngambilin mangga yang belom mateng n nonton tivi,, kurang kerjaan banget! Padahal banyak bangeeedh yang mesti diselesein!!! Dan besok ujian PKNM, after that nggag tau nih udah mood apa belum buat belajar buat ujian selasa n rabu. Belum ngerjain modul yg buat hari senin juga!!! SIAAAALLLLL....!!!! JELEK KAMU!!!! JAHAT KAMUUUU....!!!!! Pengalaman deh gini ini,, berhubung kamu udah mulai udzur,, sebelum bisa upgrade, tak backup data every 3days, kalo perlu every day. Kapok aku, semuanya tertunda, semuanya berantakan gara-gara kamu nganbekk gini.... Tau seberapa sebelnya aku???!!! Rasanya pengen tak banting kamu!!! Sayangnya itu cuman bakal memperburuk keadaan, cuman bakal nambah-nambahin masalahku aja. Watch out ya!!!! Kalo habis ini kamu kayam gini lagi. Hmm... I need you almost dead si, jadi aku nggak bisa macem-macem sama kamu. You're my soulmate,and I love you. Kamu tak jaga, tak rawat, selalu berada di sisiku, bukan hanya karna aku butuh kamu, tapi juha karna akj sayang kamu. Plisss yaaaa jangan bandel gini lagi, jangan diulangi lagi yaaa..... You're killing me now, please don't do this anymore, I just. can't stand it..... >_< Love you, my soulmate... Get well soon... Hope we can meet on monday and you've restored. *I'm prayig for our goodness...

tonight

0 komentar
I hope someone calls me tonight... anybody...
I hope someone be here tonight... anybody...
I hope someone stay by my side tonight... anybody...
I'm just in a weak-minded...
Feel like loosing all my hope...
and want to do nothing...
Just wanna hug somebody...
and cry for no reason...
Just for tonight...
But, seem like God Wants me to be strong...
That He send me nobody tonight...
And I have to collect all my spirit pieces that was breaking apart...
Little by little so...
I can do all my job tonight...
and finish this hard day with tranquility...
Maybe God wants to say...
'be strong, young girl!
You're in the middle of a jungle,
go and find some safe places,
or decomposed at your spot...'

Analisis data

0 komentar
Sedang mencoba mengerti dan mengalisis data buat TA... *kapan ngertinya ya ini T_T
Tapi links di bawah ini help me a lot... *dan semoga bisa banyak membantu buat yang kebetulan mbuka blog ini :p

Donlod tutorial statistik (copy CD punyanya Jaka, hahaa) disini.

Donlod SPSS 19 + crack (instalasinya pake koneksi internet) disini .
atau follow link ini buat donlod SPSS 19 + crack yang instalasinya gpke koneksi internet.

Donlod buku panduan menggunakan SPSS (in english) :
SPSS for Beginner disini
SPSS Step-by-step Tutorial 1 disini
SPSS Step-by-step Tutorial 2 disini

Goodluck for me and for aLL student PD2008 !!!! Semoga bulan Oktober ini bisa selesai semua!!!!
SMANGADHHH TA!!!!!

Belahan Jiwa

0 komentar

Seorang pria yang dicintai oleh wanita adalah dia yang tidak harus tampan 
tapi cerdas, terdidik dan berwawasan luas, bersudut-pandang senior, 
berwibawa, berkemampuan besar untuk menghasilkan uang, berpengaruh 
dan dihormati secara luas,


DAN


menyerahkan keberhasilan, penghasilan dan harta kepada wanitanya, 
manja, menurut saat dibantu tampil hebat, lengket dan selalu kangen walau dekat.


Pria yang baik adalah hadiah Tuhan untuk wanita yang baik.


(Mario Teguh)





Adikku yang baik hatinya,

Ijinkan aku mengulangi ini ya?

Kualitas yang terpenting bukan pada orang yang kau harapkan menjadi belahan jiwamu, 
tapi padamu yang akan jatuh cinta kepadanya.

jika engkau tidak membeningkan hati, tidak menjernihkan pikiran, 
dan tidak mengindahkan perilakumu; engkau akan mudah jatuh cinta kepada pribadi 
yang akan mengecewakanmu.

Belahan jiwamu hanya seindah jiwamu.

(Mario Teguh)

mumbling tengah malem

0 komentar
Kenapa si hidup itu kadang feel so complicated and so hard?
huhuuu... T_T
Poko'e mesti SMANGADH terus!!!! Insya Allah semua masalah itu ada jalan keluarnya...
Emang kok, paling enak itu kalo orang punya kemampuan, kelebihan dan spesifikasi. Hmm...
[keep struggling]

Should be strong!

2 komentar
Ehmm... oke,, cukup shock juga mulai hari pertama kuliah. Nasib mahasiswa semester akhir ya gini ini kali ya. Nanggung, cemas, banyak kerjaan, banyak target, dll. Wuaaaaahhhh.... >_< *bolak-balik teriak sama diri sendiri, "SMANGADH, SMANGADH!!! Be Strong!!"

Sebelumnya sih, lumayan tenang aja. Aku kira, nasib angkatanku akan sama kayak angkatan 2007. Masih banyak waktu kosong sebelum yudisium dan koass. Hari pertama kemarin, temenku bilang kalo angkatanku akan lebih cepet lulusnya, lebih cepet jadi koass nya. Jadi semester ini cuman 3 bulan aja. Habis itu dipake buat SP, pknm, UK, dll. Maret kita udah yudisium. Dan sekitar bulan januari-februari, anak2 2006 udah pada selese koass nya, jadi kita bisa langsung masuk. Intinya, kalo bisa ikut gelombang pertama, sekitar awal taun 2013 udah bisa UDKI, trus dapet label "dr.".

Uwaaaaaaaa....... >_<

Mauuuuuuuuuu..... >_<

Cuman, itu bikin rada stress jugak. Itu berarti, aku nggak boleh males, nggak boleh ngaret, nggak boleh nunda-nunda kerjaan! Target: bulan september nylesein TA, max. bulan oktober pertengahan udah ujian TA, setelah ujian TA jum'at-sabtu-minggu is time for reviewing sampe uas terakhir, setelah uas reviewing lagi sampe selamanya T_T. Jadi berasa lebih possible kalo udah ditulis gini. Bisa kok! BISAAAA!!! PASTI BISAAA!!!!! Aturan mainnya: gag boleh nunda2 tugas, ngerjain modul sekalian belajar, gag boleh tidur pas kuliah, gag perlu bikin target yang gag realistis (semacam, Guyton harus habis sebelum masuk koass). Sekarang mesti lebih serius lagi! Biar bisa cepet lulus! SEMANGAAAADDDHHHH!!!!!!

PASTI BISA!

Jalan ini...

0 komentar
Film terakhir yang aku tonton ituuu film india. Judulnya… adu maak,, lupa lagi… >_< Yang jelas ada sejenis banana dan jodi. Jodi itu artinya partner alias pasangan hidup. Lumayan bagus juga si…


Jadi, ceritanya itu, ada seorang cewe yang mau nikah. Taani namanya. Di hari pernikahannya, rombongan pengantin cowo kecelakaan dan gag ada yang selamat. Setelah itu ayahnya Taani kaget dan kena stroke, terus meninggal juga. Wasiat terakhir ayahnya adalah, sebuah harapan biar anak cewe satu-satunya itu mau menikah dengan muridnya yang paling cemerlang, karena hanya muridnya itulah orang yang paling dia percaya untuk menjaga putrinya. Surinder namanya. Seorang pria sederhana yang dia anggap cukup setia untuk mendampingi putrinya, cukup berharga untuk disayang seumur hidupnya, cukup mapan untuk memimpin bahtera rumah tangga bersama putrinya. Gitu deh, walopun orang lain mungkin akan berkata bahwa pria itu hanya pria biasa, bekerja sebagai pegawai biasa, pagi berangkat sore pulang, hidupnya datar tak berwarna, kepalanya selalu tertunduk, culun dan gaguk, dan dia terima semuanya begitu saja dengan penuh kerelaan, tanpa amarah, jengkel, ataupun perlawanan apapun (kok kayaknya kasian banget, ya, hoho). Karna bakti pada ayahnya, Taani pun meng-iya-kan perjodohan itu. Singkatnya, mereka nikah.


Secara, si Surinder ini gag pernah berhubungan sama cewe, dia kaku banget bahkan sama perempuan yang udah jadi istrinya. Dan si Taani ini bilang ke suaminya, ‘aku tidak akan pernah bisa mencintaimu. Tapi aku akan mencoba untuk berubah dan menjadi istri yang baik.’ Kata-kata itu seperti panah yang tepat menembus jantung Surinder. Baginya, seorang Taani adalah cinta pada pandangan pertama, keceriaannya membuat cinta itu makin kuat, dan sekarang dia ingin berubah? Memikirkan itu lagi, Surinder seperti kena panah lagi (gag mati2 ya orang ini, haha). Trus, si Surinder ini pura-pura jadi orang lain, yang lebih jail, lebih gila, lebih atraktif, maksudnya si biar si Taani tetep bisa ceria. Sekalian pengen tau, sejauh apa si kesetiannya istrinya itu, buat suami yang rela ngelakuin semuanya, ngerelain segalanya buat dia. Di akhir-akhir, si Taani hampir aja milih kabur bareng ‘topeng’nya Surinder. Tapi, ketika berdoa, dia melihat seorang Surinder sebagai titipan Tuhan buat dia. Dan akhirnya dia lebih milih suaminya daripada ‘topeng’nya suaminya.


Kalimat yang paaaling sering diucapin Surinder adalah, ‘kita hanya berjalan di jalur cinta, di ujung jalan kita bertemu kembali…


Setelah liat film itu, bagiku biasa aja. Ya, kayak film-film India kebanyakan. Ceritanya klise, ada bagian lucuuu, ada bagian mengharukan, banyak nari-narinya jugak. Daaan, bahwa jodoh itu nggak akan kemana-mana kok, semua cowo dan cewe udah dikasih pasangannya masing-masing sejak kisah mereka Ditulis dalam Laukhil Mahfudz. Tapi sekarang, kayaknya aku lebih ngerti maksudnya kalimat itu deh. 


Ya, kita manusia, cuman bisa berjalan, memilah, dan memilih jalan mana yang akan kita lewati. Dalam kegelapan jalan takdir, kita cuman bisa berusaha yang terbaik untuk melewati semua halangan, rintangan, cobaan, dan apapun yang ada di jalan itu. Yang pasti, kita sebagai manusia harus terus berjalan, karna ada sebuah ujung disana, untuk dicapai, untuk diperjuangkan. Kita hanya berjalan di jalur cinta. Ribuan kata maaf nggak akan bisa menyapu debu-debu yang udah kita sebarkan di sepanjang jalan ini. Di ujung jalan sana, kita akan bertemu kembali. Sebagai apa, biarkan Allah yang Berbicara… 

She's Great!!

1 komentar
Waw!!! Dosenku itu kwerenn pwooLL... bangeettt deh pokoknya...

Beliau membuat mahasiswanya bener-bener belajar. Kata-katanya itu selalu penuh semangat, jadi kalau beliau bicara, dengan sendirinya aku dan temen-temen termotivasi. She's just so great, so wonderful! Orang cerdas, percaya diri tinggi, pantang putus asa, pantang nyerah, belajar adalah prinsip hidupnya (menurut pandanganku si ini).

Tugas akhirku ini, siapa lagi yang nyemangatin kalau bukan beliau... Dari awal aku konsul sama beliau (karna beliau dosen pembimbing akademik ku juga sih), jelas banget keliatan kalo aku tuh bener-bener seorang yang bingung, nggak kompeten, gag jelas wes pokoknya maunya itu apa. When I asked her, beliau dengan mata membulat saking semangatnya yang nggak pernah padam itu, langsung ngasi rekomendasi, gini..gini..gini.. Idemu itu secara ilmiah gini.. Pertama kali tanya, agak ngerasa tertohok sebenernya. Iya lah,, emang ideku waktu itu masih mentaaah bangettt... dan emang I knew nothing about research. But, it's OK. Kemudian ketika beliau menawarkan aku dan temen-temen untuk mbantuin mahasiswa S2 nya,, I just thing, maybe it's a great challange, atau mungkin aku cuman ngasal aja, yang penting udah ada something buat tugas akhir. Di situlah dimulai 'perjuangan berdarah' kami, especially for me (because it's my story, haha).

Tapi, di tengah-tengah perjuangan berdarah ini, beliau selalu optimis, optimis, optimis, selalu mensupport kami dengan motivasi dan semangatnya yang setinggi langit (kalo perlu seluas jagad deh). Banyak sebenernya nasehat beliau yang aku lupa, karna gag sempet nulis, gag sempet ngrekam, gag keinget pula (parah >_<). Tapi ada beberapa quotes beliau yang so WOW! Aku lupa beliau waktu itu ngomong apa, tapi kata-kata beliau itu bikin aku nyadar, bahwa I'm being this group leader, and that I should understand what my friends wants, what my friends do, what my friends need. Aku mesti pengertian sama semua anggota kelompokku, gag sakarepe dewe, gag ninggalin atau nyuekin atau gag peduli atau being egosentric. Yep, saia mesti bersabar. Nasehat beliau lainnya bikin aku nyadar, bahwa penelitian itu needs a full heart to be done. Lebih luasnya lagi, dalam melakukan apapun, niat itu bener-bener nomer satu. Dan menjaga niat itu, is a very-very-very-very-very-very-very hard work. Alhamdulillah, kami berhasil bertahan, insya Allah berhasil belajar banyak dari usaha untuk mempertahankan judul ini. Ini bener-bener pelajaran yang sangat-sangat-sangat-amat berharga sekali. It's priceless.

Beliau pernah bilang, tugas akhir itu sebenernya buat mahasiswa belajar bagaimana caranya berpikir logis, sistematis, realistis, manageable, etc lah. Kalo dirangkum, tujuan akhirnya TA ini adalah 'scientific thinking'. And such a softskill which is priceless, dan gag bisa didapet di sembarang tempat, kecuali dengan kerja keras-stress-berdarah-darah. Sebuah quotes dari beliau yang tidak terlupakan adalah : "the deeper you dig the knowledge, you finally will find PEOPLE" . Itu maksudnya adalah, seseorang boleh skeptis dan bertanya-tanya sedalam apapun terhadap sesuatu. Misalnya penelitian di bidang kedokteran (it's just what I know), tingkatnya bisa sampe molekuler. Penasaran awal adalah, kenapa orang bisa mati mendadak? Kemudian ditemukan bahwa salah satu penyebabnya adalah stroke. Trus, penasaran lagi, kenapa kok bisa stroke? Kemudian ditemukan bahwa penyebab terbanyaknya adalah aterosklerosis alias menyempitnya pembuluh darah karna plak aterom (timbunan lemak, platelet, dll). Trus, penasaran lagi, gimana ya biar tingkat mortalitas karna stroke berkurang? Kemudian baaaaaanyaaakkk banget penelitian tentang pengobatan stroke, dari sisi bedah dan dari sisi molekular. Dari sisi molekular, bahasannya terutama tentang pengobatan dan pencegahan aterosklerosis (this is what I know, again). Disitu, baaanyyaaakkk banget yang bisa diteliti, mulai dari kadar lemak, sitokin, perubahan struktur jaringan, daaaan sebagainya. Sampe ke tingkat molekuler, yang cuman bisa dibayangkan (ngawur be'e ya). Dari hal-hal yang kecil itu, bisa membuat perubahan besar terhadap hal yang besar. The little things is like a core for appearance of disease or symptoms. Change the little things, could possibly make a big difference in someone's health. Biar gimana, walopun penelitian udah sampe ke tingkat molekular, ke tingkat yang invisible, akhir-akhirnya kemana sih? Gag lain adalah untuk mengetahui gimana caranya menjaga kesehatan. In the end, kesehatan itu dipengaruhi oleh baaanyyaaakkk banget hal, antara lain adalah apa yang dimakan, apa yang dipikirkan, apa yang digunakan, apa yang dibuang. Trus, ngapain juga repot-repot penelitian gini? Gag lain adalah karna we're going to be a medical care person. Nanti, kami bakal punya tanggung jawab untuk membantu others melalui kesehatan mereka. Healthy is first thing to kept, isn't it. In the end, sepintar apapun, se rajin apapun, se skeptis apapun, se njlimet apapun, orang tu cuman pingin menyesuaikan diri dengan lingkungannya, membantu sesamanya. It's all about PEOPLE and community. Maybe it's all about togetherness. Maybe it's all about being accepted.

Quotes beliau yang lain, "Kita adalah guest house, setiap hari adalah tamu yang bernama kesedihan, kesenangan, sakit hati, amarah. Mari kita sambut mereka dengan senang, karena mereka adalah pesan dari Sang Pencipta" . Aboooootttt... >_< Seingetku, beliau bilang gini waktu kami curhat, 'dok, kita punya masalah ini, kita nggak bisa ini, kita nggak tau ini, kita terhambat ini, dsb...' Jadi ngerasa bego, soalnya beliau juga nyidang orang S3, and we're just a newbie, cuman S1, anak kecil, ecek-ecek... T_T

Yang lainnya lagiii.... ada kayak gini : "Hidup itu cuman dua hal: niat yang benar dan motivasi yang baik" . That's it. Wow! That's just true, just great, just... I agree, and I like it.

Dan hari ini, waktu aku minta tanda tangan beliau untuk KRS, lagi-lagi beliau nasehatin aku dan temenku. Ini karna aku agak takut, ragu-ragu, kalo-kalo laborannya nggak bisa bedah hari kamis besok, itu berarti mundur lagi, nambah biaya lagi, nambah kerjaan lagi, ada temen-temen yang mau pulkam juga, dan sederet ketakutan dan kecemasan lain. Beliau bilang gini, 'kamu itu belum bisa bersyukur berarti, kalo masih takut-takut gitu. Kita hidup bukan untuk menyuruh-nyuruh Allah sesuai kehendak kita, kita mau apa, harus terjadi apa. Itu yang bikin orang perfeksionis hidupnya nggak baik. Kita kan cuma bisa merencanakan, selanjutnya itu urusan Allah apa yang akan terjadi. Kamu juga, nggak usah takut-takut gitu, kalo plan A nggak jalan, siapkan plan B, plan C, D, E, F, G, dan seterusnya. Kalo udah bisa gitu, baru namanya kamu bisa bersyukur. Coba kamu baca terjemahannya surat Al-Insyirah itu >> Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (6) Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), (7) dan hanya kepada Tuhan-mulah engkau berharap. (8).'

Subhanallah banget dosenku yang satu ini. Beliau bener-bener LUAR BIASA!!! Masih banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari beliau. Lagipula, tugas akhirku belum selesai, cuman penelitiannya aja mau berakhir. Belum ngukur variabel, ngitung statistik, finishing TA, dan publikasi ilmiah. Belum juga ketambahan, barangkali ntar aku tertarik untuk ngikutin jadi PKM-AI. Perjalanan masih panjang... masih harus nyiapin stok darah yang banyak nih. Karna hampir bisa dipastikan, akan lebih berdarah-darah lagi... T_T

SEEEMAAANGAADDHH!!!

!@#$%^&*()

1 komentar
Feel like I'm crazy....
Just crazy...
Can thinking nothing...
Can doing nothing...
Just nothing...
Aaaarrrrggghhhh!!!!!!! >_<
Don't like when I'm being like this..
Not good... not good...
Should focus! Ayoo doooongggg.... fokuuuusssss.....!!!!! T_T
uuuuuuuuu........ >_< >_< >_< >_<

menunggu

1 komentar
Nunggu buat apaaa jugak... ngok..
Nunggu banyak hal yang jelas. Pertama, nunggu TA slese. Nunggu katanya,,, haha. Padahal bisa sambil nyicil. Nunggu mood si sebenernya. Uwaaaa... >_< Mau mbaca ceritanya mbah Guyton juga, tapi ya nunggu mood. Kapan ya, mood itu datang? Hmm... kalo udah mberesin kamar kali yak, hahaa.. >_<
Aku menunggu penelitian selesai.
Aku menunggu temen-temenku bayar modul mereka.
Aku menunggu untuk memulai bisnis modul.
Aku menunggu untuk menyelesaikan jualan pk2MABA.
Aku menunggu untuk nonton Harpot 7, besok.
Aku menunggu Ramadhan datang.
Aku menunggu Tita… dan Roni.
Aku menunggu inspirasi datang, so I can write something.
Aku menunggu untuk banyak hal yang masih nggak jelas.
Aku menunggu…
Menunggu…
Menunggu…
Jadi gini ya kenyataan, beginilah kehidupan, sebagian besar isinya adalah menunggu. Bahkan dalam pekerjaan pun, kebanyakan adalah menunggu.
Menunggu…
Menunggu…
Kind of boring…
Kind of resentful…
Tapi, bukankah hidup itu juga penantian? Menunggu ajal tiba, menunggu untuk tempat kembali yang abadi.
So, harus bisa sabar menunggu. (tidaaaaakkkkk… >_<)
Sabaaaarrrrrrrr…!!!! >_<

Semoga Kau Datang

1 komentar
Tertelan dalam masa laluku
Yang berusaha tuk ku lupakan
Ingin ku lari dari kesedihan
yang bersemayam di lubuk hatiku
Semoga kau datang
Membimbingku menuju bahagia
Semoga kau datang
Meringankan luka di hatiku, 
dan meminjamkan bahumu, 
dan menyeka air mataku, 
dan menggenggam kedua tanganku


Tangan dan hati perlahan beku
Karna ingatan ini terus menghantuiku
Semoga kau datang
Membimbingku menuju bahagia
Semoga kau datang
Meringankan luka di hatiku, 
dan meminjamkan bahumu, 
dan menyeka air mataku, 
dan menggenggam kedua tanganku

Laugh at myself, haha

0 komentar
Aku rasa tindakanku ‘kurang’. Dan beberapa menit kemudian, I just wanna laugh at myself. Walopun sebenernya this thing is not so funny. Jadi ceritanya gini. Aku dan ketiga temenku lainnya, nyusul ujian skill RM respirasi, karna dulu kami gag masuk kelas, dan waktu temen-temen ngadain ujian susulan kelas kami jarkomnya telat. So, here we are, empat orang yang ‘ketinggalan’.


Kami diminta datang diatas jam dua siang. Oke. Aku belajar mulai dari jam dua belas tadi. Lalu soal dibagikan. Ada sepuluh nomor, dikasih waktu sepuluh menit. Oke. Terus dokternya keluar ruangan. So, practically cuman ada kami berempat. Aku baca soalnya, coba ngingat-ingat yang barusan aku baca (jujur, hampir lupa kabeh XP). Waktu baca soal nomor lima, I’m smiling, karna aku tau jawabannya, dan pasti bener.


Sempet terbersit pikiran kayak gini, ada modul di sebelahku, dokternya gag ada, aku kan jadi bisa buka modul itu buat nyari jawabannya. Pikiran itu terlintas sepersekian detik aja, lalu ada yang menghilangkannya, bagian pikiranku yang lain, yang berkata, ‘ini ujian, jadi dikerjain aja, gag usah macem-macem.’ Setelah hampir sepuluh menit, temenku tanya, ‘ini jawabannya apa?’ Aku cuman jawab dengan nunjuk kertasku, maksudku biar dia liat sendiri. Trus dia tanya, ‘lho, nomer ini gag yang ini tah jawabannya? Dst’ Aku nggak terlalu nanggapi. Otakku masih berkata, ‘ini ujian, ini ujian, ini ujian,’ *blekethekk… XP


Trus aku kumpulin jawaban kami. Sesekali aku denger temen-temen mbahas soal. I just don’t care, udah males mikir.
Sampe di parkiran, temenku bilang, ‘lho kan, jawabanku tadi bener, wa udah tak ganti, rek. Lak percuma ujian susulan, kalo hasilnya sama jeleknya sama yang lain.’ Aku mikir, ‘jawabanku juga banyak yang salah nih.’ Okelah, whatever. Setelah keluar gerbang, di jalan aku kepikiran. Kok tadi itu aku gag liat modul aja ya? Lagian, sama dokternya juga gag dilarang. Malah kami ditinggal. Berarti emang kami sebenernya boleh liat modul. Hahaaa… what else I can do than laughing at myself? Wkwkwkwkwkwkwkwk XD

I really need to write it down

0 komentar
Semua orang itu berbeda. Beneran. Kalo aku ngomong sama orang satu, trus ngomong sama orang lain, aku nggak mungkin ngomong sama persis. Aku harus menyesuaikan cara bicaraku pada satu orang dan pada orang lain. So, cara berbicara ke setiap orang akan jadi berbeda. Begitupun dengan penafsiran mereka. Aku ngomong ‘coba kamu baca Harper halaman 250’ ke beberapa orang yang berbeda. Penafsiran mereka so pasti berbeda. Satu orang mungkin berpikir, arek iki lapo se nyuruh-nyuruh aku? Orang lainnya mungkin berpikir, males banget. Orang lainnya lagi mungkin berpikir, hadu jadi males aku deket-deket sama anak ini dia agak freak. Orang lainnya lagi mungkin aja berpikir, oke that’s a good idea. Dan semua orang mungkin aja berpikir berbeda. Well, itu konklusiku dari beberapa temen yang obral-obralan cerita ke aku sih. Aku rasa, pemikiran mereka, tindakan mereka, nggak bisa di-judge gitu aja tentang benar atau salahnya, baik atau buruknya. 
Itu kan cuman perbedaan sifat dan karakter.


Selama hidupku yang dua puluh satu tahun lebih beberapa bulan ini, aku rasa jadi semakin tau how this world going through. Seperti pada badai, semua orang harus punya pegangan yang kuat biar bisa survive. Bukankah itu intinya hidup ini? Untuk survive… But, mmm… kurasa nggak cuman itu. Masih harus ada alasan lagi, kenapa kita mesti survive di bumi. Kenapa hayo? That’s the very basic thing. Aku rasa, bukankah itu alasannya banyak orang skeptis tentang gimana terbentuknya manusia, tentang gimana tubuh manusia bekerja, tentang gimana cara menjadi makhluk sosial, dll. Everybody is searching for an answer, a reason for their existence. Dan buat orang-orang yang males, yang mau hidup serba enak, nggak mikir apa-apa, nggak kerja apa-apa, you’re totally an IDIOT!


Perbedaan… this world is very unique. Nggak ada unsur di dalamnya yang sama persis. Ilmuwan boleh bilang, normalnya seperti ini, normalnya seperti itu, ini mengalami mutasi jadi nggak normal, terjadi proses nggak normal, dll. Itu kan konklusi mereka. Mereka berusaha mengeneralisasikan ilmu, biar mereka nggak stuck di satu tempat, biar mereka bisa cari tau hal lainnya, biar mereka bisa memuaskan ambisi dan ego mereka. Wow, kalimat itu agak terlalu men-judge rasanya. Forget that I have wrote it. *géblék XP


Owh, it’s so rumit! Sangat rumit! Makanya aku bersyukur banget menjadi orang islam. Aku punya pegangan yang kuat, so I know why I am here today. Aku tahu, kenapa aku nggak bisa sempurna, kenapa aku nggak bisa melakukan banyak hal, kenapa aku begini, kenapa aku begitu, kenapa harus begini, kenapa harus begitu, daaaan seterusnya. It’s just… too complicated to be written down. Susah menemukan kata-kata yang bisa menggambarkan how complicated my though is.
Mungkin, ‘memahami’ adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. So, a million thumbs up for someone who can do it, someone who can understand what others want and what others thinkin…
Keep it up for simple though, so life can be easy to touch…

What's wrong?

0 komentar
Mengeluh, mengeluh, mengeluh...
Bete!
I know I have to stop! I want to stop! Tapi gag tauuuuu gimanaaaa biar stop mengeluuuhh...!!!!
Waaaaaa....!!!!!
AAAAAaaaarrrgggghhhhhhhhh!!!!!!!

Rasanya seperti I'm destroying my own life. This short life has to be destroyed?? God! I know I'm wrong...
T____________T

Aku harus ngomong sama seseorang nih.. Dan aku seneng, udah bikin janji sama temenku. On that day, aku bakal tumpah pol-pol-an!!! Tak ceritain semuanya! Karna aku nggak bisa nemuin jalan keluar buat masalahku ini! Dan ini bener-bener udah kroniiiissss!!!! Waaaaaaaaa....!!!! Bete!!!!

What's wrong with me??huwaaaaaa.... T__________T

sumpah, pengen nangis darah ini... T_T

Aku Menangis

0 komentar
Untuk semua yang pernah aku kecewakan
Untuk semua yang pernah atau sedang memikirkan aku
Untuk semua yang sampai saat ini masih mengingat aku
Untuk semua yang pernah menorehkan tinta tentang aku di sel memorinya
Untuk semua yang pernah aku temui
Untuk semua yang pernah melihatku, mendengar suaraku, dan merasakan kehadiranku
Untuk semua yang pernah menilaiku
Untuk semua yang memandangku berbeda

Aku menangis untuk kalian
Aku menangis untuk semua kebodohan yang aku lakukan di depan kalian, atau terhadap kalian
Aku menangis untuk semua kesalahan tingkah laku-ku
Aku menangis untuk semua kebingungan yang aku buat
Aku menangis untuk semua ketidakjelasan yang aku timbulkan
Aku menangis untuk maaf yang sulit terucap sepenuh hati
Aku menangis untuk banyak hal yang sulit aku lakukan untuk kalian
Aku menangis,
Hanya bisa menangis

Sulit bagiku minta maaf langsung ke kalian, walau aku ingin
Sulit bagiku berhadapan dengan kalian, karna aku pernah melakukan kesalahan
Sulit bagiku menatap mata kalian, karna aku pernah bersikap lemah dihadapan kalian
Sulit bagiku untuk bicara dari hati ke hati, karna aku nggak mau terlihat lemah lagi

Maaf, sudah menambah satu cetakan di sel memori kalian, cetakan tentang aku
Maaf, kalau aku pernah membuat kalian berharap lebih
Maaf, kalau aku nggak seperti yang kalian harapkan
Maaf, karna aku nggak menjadi seorang yang berguna buat kalian
Maaf, karna aku hanya bisa minta maaf dalam hati

Lihatlah aku dari permukaan, dan itu cukup
Nilailah aku dari permukaan, dan itu pantas
Mungkin bagi kalian aku nggak baik
Mungkin bagi kalian aku nggak jelas
Mungkin bagi kalian aku bodoh
Tak apa…
Memang itulah aku, saat ini
Memang itulah yang bisa tampak dari semua yang aku punya, saat ini
Walau aku yakin, aku lebih dari sekedar permukaan itu
 

Leeya.woncoco Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template