Selamat Ulang Tahun

0 komentar
Selamat ulang tahun,
untuk seorang yang pernah mengisi hatiku juga hari-hariku.

Semoga dengan bertambahnya usiamu, bertambah dekat pula hatimu dengan Tuhanmu. Semoga kebahagiaan di dunia dan di akhirat selalu menyertaimu. Semoga dilancarkan selalu rezekimu, dimudahkan semua urusanmu, didekatkan dengan jodohmu, dan selalu dibimbing dalam setiap pilihan juga keputusanmu. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu selalu, dan mengabulkan semua doa baik yang ditujukan padamu, pun juga doa-doamu. Amiiinn...  

Mungkin kamu tidak membaca tulisan ini. Mungkin kamu tidak tau kalau aku masih mengingat hari ini, waktu ini, pernah ada sebuah kenangan. Mungkin kamu tidak tau, bayangmu masih ada di hatiku, akan butuh waktu lama untuk menghapusnya. Maaf aku tidak mengucapkannya secara langsung padamu. Aku hanya sadar diri, aku bukan siapa-siapa bagimu, tidak ada dalam daftar kepentinganmu, mungkin hanya sebuah silet yang pernah menorehkan luka kecil padamu, bekasnya mungkin sudah memudar.  

Tentang kita, terpisahkan oleh jarak dan waktu, tak ada rangkaian kesibukan yang menyatu, biarlah masa yang mematikan sisa-sisa baranya. Tak lagi aku meletakkan harap padamu, sepertinya kamu sudah menutup semua pintumu bagiku. Tak apa, mungkin Allah mempertemukan kita bukan untuk menjadi pasangan abadi, tapi untuk memberikan pelajaran dan mengingatkan kita akan sesuatu. Lewat tulisan ini, aku hanya ingin mendoakan yang terbaik untukmu di hari kelahiranmu. Semoga rahmat, karunia, dan perlindungan Allah selalu menyertaimu.  

Amiin ya rabbal aalamiiin...

Sepotong Hati yang Baru

3 komentar
Kamu boleh menghapus nomor HP ku di phone book mu
Kamu boleh men-delete alamat email ku di address book mu
Kamu boleh unfriend aku di facebook mu
Kamu boleh mengusir ku jauh-jauh dari home mu
Kamu boleh membuang whattsapp ku
Kamu boleh me-remove ku dari friend list, bahkan block sekalipun
Kamu boleh menghapus semua message dari ku
Kamu boleh men-delete semua foto ku

Kamu boleh menjauhkan ku dari hidup mu
Kamu boleh melenyapkan ku dari pikiran mu
Kamu boleh mencoret ku dari daftar kepentingan mu
Kamu boleh melepaskan ku dari janji mu
Kamu boleh menghilangkan ku dari rencana hidup mu
Kamu boleh mengosongkan ku dari obrolan dengan teman mu

Sungguh, kamu boleh melakukan itu semua
Tak perlu kamu ragu melakukan itu semua
Tak ada yang salah dengan pilihanmu itu
Hidup mu memang harus terus berjalan maju dan naik

Namun perasaan tetaplah perasaan
Tidak kamu bagikan, sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Kalau benar kamu memilikinya seperti yang aku rasakan,
Kalau memang adanya seperti yang terlihat di mataku, teraba di hatiku,
Kalau yang pernah kamu katakan dulu adalah benar, tulus dan jujur,
Mungkin kamu akan merasakan apa yang aku rasakan
Ada sepi yang kadang menggelapkan hati
Ada kenangan yang tak akan terulang lagi, sungguh menyayat hati
Ada rindu yang tak terobati
Ada penyesalan akan kebodohan yang pernah terjadi
Ada hati yang terasa kosong kembali
Suara mu, senyum mu, canda tawa mu terbayang lagi
Ada sesak di dada ketika sosok mu melintas sepintas
Ada nafas yang tertahan mengharapkan kedatangan mu
Ada akal yang menolak realita,
berpikir kelak tetap kamu yang berjalan disamping ku
Ada jantung yang keras berdebar, membayangkan kejutan dari mu

Ah, menyimpan perasaan itu menyakitkan
Tapi perasaan tetaplah perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya
Seandainya kau juga memilikinya...

Sayang...
Boleh kan, aku panggil kamu begitu
Hanya dalam tulisan ini saja kok
Karena rasa itu pernah ada, dan belum hilang sepenuhnya

Sayang...
Aku telah terluka karena mu
Karena semua kata-kata, janji-janji, dan tindakan mu
Begitu manis, begitu indah, terasa sangat pasti
Lebih lagi, karena aku telah membuka pintu hati ku terlalu lebar
Aku telah membiarkan mu memasuki hati ku terlalu dalam
Aku telah membiarkan harapan itu tumbuh dan perasaan itu berkembang
Tanpa terasa, aku telah memberikan mu sepotong hati ku
Lalu kamu bawa pergi sepotong hati itu
Kamu bawa pergi entah kemana, hilang begitu saja
Sakit hati ini, yang telah terpotong
Bertambah perihnya dengan perasaan yang meradang
Hati ku terluka, sakit berat
Karena kamu
Juga karena aku

Sayang...
Kamu boleh bawa sepotong hati itu, kemanapun kamu mau
Kamu boleh jaga, rawat, pupuk, sayangi dan nikmati sepotong hati itu
Atau kamu buang, injak, hantam, lukai sepotong hati itu pun tak apa
Sungguh kamu boleh perlakukan sepotong hati itu sesuka mu
Dan aku tak akan peduli
Sepotong hati itu telah kamu lepas dari ku, bukan lagi kuasa ku
Hanya menyisakan hati yang tak utuh dan perihnya luka bagi ku
Tapi hati yang tak utuh ini belum mati
Waktu akan menutup lukanya, menyisakan parut yang akan terus ada
Jaringan parut membuat hati ini tak lagi indah sempurna
Menimbulkan ketakutan akan terpotong lagi, sakit lagi
Namun ketidaksempurnaan itu malah menambah kekuatannya

Sayang...
Mungkin mimpi kita sama
Saling bergandengan tangan dalam ikatan suci yang manis
Sepertinya Tuhan punya rencana lain untuk kita
Sepertinya Tuhan menghadirkan mu dalam hidup ku
Bukan untuk jadi imam ku, tapi untuk jadi pelajaran bagi ku
Aku belajar banyak tentang ikatan keluarga
Aku belajar banyak tentang keikhlasan dan kesabaran
Aku belajar banyak tentang kejujuran dan ketulusan perasaan
Aku belajar banyak tentang berserah dan berpasrah pada takdirNya
Aku belajar banyak tentang keberanian untuk melangkah dan berprinsip
Tuhan punya rencana terbaik untuk masing-masing kita
Mungkin memang aku bukan yang terbaik untuk mu
Mungkin memang kamu bukan yang terbaik untuk ku
Mungkin ada seseorang disana yang sedang mencari ku
Mungkin ada seseorang disana yang sedang menunggu mu
Seseorang yang terbaik untuk masing-masing kita
Kita jalani hidup kita masing-masing, lagi
Kemarin Tuhan menguji masing-masing kita

Sayang...
Terima kasih untuk kehadirannya
Terima kasih untuk semua pelajarannya
Walau tak ku lihat niat mu menyambung kembali tali silaturahmi kita
Aku berdoa untuk kelancaran rezeki mu, kemudahan urusan mu, dan kedekatan jodoh mu
Pun demikian aku berdoa buat diri ku
Semoga kamu bahagia disana
Semoga aku bahagia disini
Kamu boleh menghapus ku, melupakan ku
Ku akui, kamu tidak akan pernah hilang dari hati ini
Kelak, akan ada seseorang yang merawat hati ini dengan lebih baik
Waktu telah memupuk semua rasa
Tapi waktu juga lah yang akan menggulir semua luka
Kamu mungkin datang terlalu cepat
Atau mungkin kita memang belum tepat
Dengan Ijin Tuhan ku, aku mengikhlaskan semua tentang mu

Beribu syukur aku ucapkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Atas semua rahmatNya, semua petunjukNya, juga karuniaNya
Tuhan telah Memperbaiki hatiku yang cacat tak utuh
Tuhan telah Menambalnya dengan sepotong hati yang putih
Sepotong hati bak porselen
Yang putih, kuat, dan berkilau bersihnya
Sepotong hati dari Tuhan ini, tak akan bisa hancur oleh apapun
Sepotong hati ini adalah karuniaNya yang sangat luar biasa untuk ku
Dengan itu, hati ku telah utuh kembali
Dengan itu, hati ku malah menjadi lebih sempurna
Terima kasih Tuhan...


 Ada seseorang dalam hidup mu yang ketika ia pergi,
Maka ia juga membawa sepotong hati mu.

Aku akan berteriak di depan air terjun tinggi,
debam suaranya memekakkan telinga,
agar tidak ada yang tahu aku sedang berteriak.

Aku akan berlari di tengah padang ilalang tinggi,
pucuk-pucuknya lebih tinggi dari kepala,
agar tidak ada yang tahu aku sedang berlari.

Aku akan termenung di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana,
agar tidak ada yang tahu aku sedang termangu.

Dan, aku akan menangis saat hujan,
ketika air membasuh wajah,
agar tidak ada yang tahu aku sedang menangis.

Perasaan adalah perasaan,
hidup bersamanya bukan kemalangan.
Hei, bukankah dia memberikan kesadaran,
betapa indahnya dunia ini?
Hanya orang-orang terbaiklah yang akan menerima kabar baik.
Hanya orang-orang bersabarlah yang akan menerima hadiah indah.

Aku akan jatuh cinta, tentu saja,
seorang putri selalu jatuh cinta.
Aku akan jatuh cinta, kepada seorang pangeran,
yang datang dengan gagah berani,
mengambil tanggung jawab dalam hubungan yang diberkahi,
menjadi imam sampai mati.
(Tere Liye)

sepotong hati yang baru...

Be Positive!

0 komentar

Bismillahirrohmanirrohim...,,

Biasanya aq mengucapkannya untuk memulai sesuatu yang baru. Di umurku yg sekarang ini, mungkin emang udah saatnya untuk memulai lembaran baru, dari yang single jadi married. Tapi, sesuatu yang baru, yang aku maksud disini bukan itu. Belum, aku masih belum punyanya sapa-sapa. Bismillahirrohmanirrohiim, aku memulai untuk menghadapi segala hal dengan positif. Biarpun itu bikin sakit hati, bete, depresi, bismillah, aku yakin Allah menyiapkan jalan yang terbaik buat aku. Terima kasih buat orang-orang yang menginspirasiku, secara langsung ataupun gag langsung. Dan terima kasih buat seseorang yang udah bikin aku banyak berharap, udah menunjukkan kalo pengharapan yang berlebihan itu pahit rasanya. Terima kasih buat ibukku yang udah ngajarin menerima bahwa gag semua yang aq inginkan bisa kesampaian.

this cake, mungkin cuma aku yang ngerti

0 komentar
Malem-malem gini, gatau kenapa yah, kok sering bikin galau. Mau tidur aja galau; galau soalnya pengen ngerjain n ngeriview dikit tentang IPD yang tadi udah dibelajarin bareng2 (tapi ketinggalan gara2 ketiduran). Galau jugak ni, soalnya kayak diarepin banget buat bikin sponge cake sama bapak-ibuk (ane kagak tau resepnya pisan, eui). Galau jugak, habis diomongi "begitu" sama bapak, *hadeee tolong. Susah jugak ya, kalo ortu punya standar setinggi gunung berapi gitu. Lebih susah lagi, kalo standart itu, ya hanya sekedar standar, sepertinya kok gag diaplikasikan jugak. Cuman, kalo udah dimintai pendapat, mesti bilangnya "harusnya kayak gini, harusnya gag kayak gitu, yang bener kayak gini, gitu itu salah". Mungkin kalo sekarang aku terjemahin, a perfect minded person; kesempurnaan hanya ada dalam pikiran mereka. Kalo boleh curhat si, aku sekarang udah kayak bloated aja. Rasanya uda mau pecah, mau kabur aja dari sini, jauh-jauh untuk sementara waktu. Sebuah stressor yang besar jadi bagian dari keluargaku, buat aku sih. Tapi udah genetiknya gitu, mau diapain lagi. Sebuah stresor besar untuk menjadi diriku yang aku pengen, seutuhnya, kalo tiap mau melakukan sesuatu selalu muncul ketakutan untuk dikritik dan disalahkan, kalo tiap meminta sesuatu hampir selalu ditanggapi dengan kata-kata "pengen boleh saja, tapi....", kalo tiap minta pendapat hampir selalu berawal dengan kata "terserah kamu, hidupmu...", kalo hampir setiap hari harus mendengar curhatan yang hampir tak pernah berubah tentang betapa tidak sempurnanya hidup yang seharusnya bisa sempurna. Hidupku berasa seperti semut di dalem kue bantat, yang luarnya terlihat bagus sempurna tapi dalemnya pekat memerangkap, gag membiarkan apapun keluar dari lengketnya. Keluarga ini seperti konstruksi kue bantat, yang rencananya dan pengennya emang mengembang sempurna dan terpanggang sebagus mungkin, cuman unsur-unsurnya sepertinya ada yang kurang sinkron jadinya bantat deh. Sayangnya, kue yang udah jadi bantat, yang gag bisa dikembalikan ke kondisi awalnya yaitu tepung, hanya disesali hampir setiap hari, seakan bicara "kenapa ya kok bantat? harusnya kalo begini gag bakal bantat, harusnya gag begitu, bla bla bla." Baru belakangan ini aku sadar kalo selama ini berada di adonan lengket kue bantat yang kelihatannya dari luar bagus. Aku gag berniat menjelek-jelekkan, hanya aja itulah yang aku rasakan. Tapi, aku gag mau terperangkap dalam adonan lengket itu terus. I think I am the baker of my own cakelicious, kue ku mungkin bantat mungkin jelek mungkin rasanya aneh. Bagaimanapun bentuk kue ku, if I cannot serve it beautifully, I still can crumbled it and make it a base of a better one. Bahkan brownis dulunya dibilang failed cake, sekarang malah jadi one of the most popular cake. Seseorang pernah bilang ke aku, hal yang paling penting dalam hidup adalah prosesnya. Dan aku rasa, langkah pertamaku untuk keluar dari adonan lengket ini adalah dengan menerima diriku apa adanya, dengan semua baik-buruknya, dengan semua impact dari kehidupanku sebelum ini di dalam adonan lengket ini. Kadang aku masih menyalahkan the perfect minded person untuk semua hal gagal maupun terpendam dalam hidupku, tapi bagaimanapun tidak sesuainya my previous life, my life is still processing. Yea, my first step will be accepting this imperfect somebody as my true self, be honest of who I am, accepting everything that's going on my way, and stop blaming the perfect minded person. The next step will be making a tunnel out of this gooey structure, slow but sure without breaking the cake. And when I finally come out of this cake, I will be the baker of my own bakery life, making cake of my life, always learn to make it as beautiful as it could. However, my life will always processing like a bakery, and the process it self is the sweetiest thing. Yang aku pengen sebenernya adalah a simple life, dimana aku bisa jadi diriku sepenuhnya, and enjoy living.


The great Gatsby

0 komentar

Barusan nonton film ini, The Great Gatsby. Just to kill time, sebelum persiapan horror bwt ukdi. What can I say. Ngeliat ending nya aja, aku cuman bisa melongo, gag bisa ngomong apa-apa. What's up with that man? Film nya dalem banget si, like the whole love story in the world is in that movie.

Rasanya kasiaaan banget sama om Gatsby. Tapi itu cuman film. Yea, walopun gg menutup kemungkinan ada yang punya cerita sama kayak dia. What a poor boy. He's in a very deep love, he was dying for her, then he end up waiting. Dia sempurna dalam apapun yang dia inginkan, except love. Walopun sebenernya, itulah alasan terbesarnya untuk berjuang.

He's a real man,
Though he was blinded by love,

Kalo semua cowo di dunia kayak dia, mungkin semua perempuan di dunia gag perlu takut lagi sama yang namanya cowo. Karna, cowo macam om Gatsby just stick to one woman, and give everything to his only woman.

 

Leeya.woncoco Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template